Minggu, 28 November 2010
Minggu, 29 Maret 2009
sepenggal kisah gempa jogja
Author: planner
| Posted at: 05.01 |
Filed Under:
tragis
Ada keluarga muda, baru punya satu anak
berumur 5 tahun bernama Ipung;
Mereka tinggal di perumahan type 21.
Mereka tinggal di perumahan type 21.
Karena rumah type 21 hanya ada 1 kamar tidur,
praktis mereka : bapak, ibu, dan anak tidur
dalam satu kamar dan satu tempat tidur.
Sebenarnya tidak ada masalah,
Sebenarnya tidak ada masalah,
hanya setiap kali bapak sama ibu
mau “bobo2 an” mesti kucing-kucingan,
nungguin Ipung tidur dulu.
Untuk memastikan apakah si Ipung udah tidur
apa belum,mereka mengetest dengan cara
memanggil Ipung, kalau Ipung menyahut
berarti belum tidur, kalau Ipung diam berarti udah tidur,
berarti aman untuk beraksi.
Suatu malam seperti biasa
Suatu malam seperti biasa
mereka lagi mood untuk beraksi,
terlihat si Ipung sudah terlelap.
Maka sang bapak mencoba ngetes memanggil.
BAPAK : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Ya, pak ? ”
Wah, ternyata Ipung belum tidur.
BAPAK : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Ya, pak ? ”
Wah, ternyata Ipung belum tidur.
Mereka terpaksa menunggu.
Setengah jam kemudian, gantian si Ibu mencoba ngetes lagi.
IBU : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Yaa, buuu ? ”
BAPAK : ” Gila, belum tidur juga!
(gerutu si bapak dalam hati saking jengkelnya )
Terpaksa mereka menunggu lagi.
Setengah jam kemudian, gantian si Ibu mencoba ngetes lagi.
IBU : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Yaa, buuu ? ”
BAPAK : ” Gila, belum tidur juga!
(gerutu si bapak dalam hati saking jengkelnya )
Terpaksa mereka menunggu lagi.
Setengah jam ditest lagi,
ternyata Ipung masih belum tidur juga.
Berkali-kali begitu terus.
Akhirnya bapak-ibu kehabisan kesabaran,
Ipung betul-betul dibangunin dan dimarahin habis-habisan.
Ipung menangis dan bingung
soalnya kan nggak tahu masalahnya apa.
Paginya di sekolah Ipung mengadu kepada ibu guru
bahwa semalaman dimarahin habis-habisan oleh orang tuanya.
Ibu guru bertanya kejadiannya,
Ipung kemudian menjelaskan semuanya,
Ibu guru rupanya menangkap permasalahnya apa,
maka kemudian dia menasehati Ipung,
“Ipung, kalau sudah malam di atas jam 10.00
Ipung harus tidur, dan kalau bapak/ibu memanggil
Ipung tidak usah menyahut,
pura-pura saja nggak mendengar”
begitu ibu guru menasehati Ipung.
Malamnya Ipung mengikuti nasehat ibu guru.
Malamnya Ipung mengikuti nasehat ibu guru.
Beberapa kali Ipung dipanggil nggak menyahut,
padahal Ipung sebenarnya mendengar
karena memang belum tidur.
Tapi karena takut dimarahi lagi, maka Ipung diam saja.
Bapak-ibu sepakat bahwa Ipung sudah tidur.
Mereka juga sepakat untuk memulai permainan
lalu mereka mematikan lampu.
Ipung sebenarnya ketakutan karena gelap,
tapi dia juga takut dimarahi maka dia diam saja.
Permainan pun makin berjalan seru.
Permainan pun makin berjalan seru.
Heboh. Menggairahkan.
Sampai Ipung juga keheranan krn tempat tidur
terus bergoyang semakin keras dan cepat, tapi dia tetap diam saja.
Sampai akhirnya mereka sudah mau mencapai puncak permainan.
BAPAK : ” Aduuuh,buu.. .. aku mau keluar !!!”
(kata si bapak sambil gemeteran)
IBU : ” Paaak, aaaku juga mau keluaaarrrrr ”
(kata Si Ibu nggak mo’kalah)
IPUNG : ” Ipung ikuuuuuut!!! ! ”
(Ipung langsung teriak ketakutan terjadi gempa)
Sampai akhirnya mereka sudah mau mencapai puncak permainan.
BAPAK : ” Aduuuh,buu.. .. aku mau keluar !!!”
(kata si bapak sambil gemeteran)
IBU : ” Paaak, aaaku juga mau keluaaarrrrr ”
(kata Si Ibu nggak mo’kalah)
IPUNG : ” Ipung ikuuuuuut!!! ! ”
(Ipung langsung teriak ketakutan terjadi gempa)
Langganan:
Postingan (Atom)